Kamis, 21 April 2011

keajaiban-keajaiban yg terjadi saat perang di gaza

Keajaiban-Keajaiban yang Terjadi Saat Perang di Gaza Palestina. Gaza, itulah nama hamparan tanah yang luasnya tidak lebih dari 360 km persegi. Berada di Palestina Selatan, “terjepit” di antara tanah yang dikuasai penjajah Zionis Israel, Mesir, dan laut Mediterania, serta dikepung dengan tembok di sepanjang daratannya.
Sudah lama Israel “bernafsu” menguasai wilayah ini. Namun, jangankan menguasai, untuk bisa masuk ke dalamnya saja Israel sangat kesulitan.
Sudah banyak cara yang mereka lakukan untuk menundukkan kota kecil ini. Blokade rapat yang membuat rakyat Gaza kesulitan memperoleh bahan makanan, obat-obatan, dan energi, telah dilakukan sejak 2006 hingga kini. Namun, penduduk Gaza tetap bertahan, bahkan perlawanan Gaza atas penjajahan Zionis semakin menguat.
Akhirnya Israel melakukan serangan “habis-habisan” ke wilayah ini sejak 27 Desember 2008 hingga 18 Januari 2009. Mereka “mengguyurkan” ratusan ton bom dan mengerahkan semua kekuatan hingga pasukan cadangannya.
Namun, sekali lagi, negara yang tergolong memiliki militer terkuat di dunia ini harus mundur dari Gaza.

 Di atas kertas, kemampuan senjata AK 47, roket anti tank RPG, ranjau, serta beberapa jenis roket buatan lokal yang biasa dipakai para mujahidin Palestina, tidak akan mampu menghadapi pasukan Israel yang didukung tank Merkava yang dikenal terhebat di dunia. Apalagi menghadapi pesawat tempur canggih F-16, heli tempur Apache, serta ribuan ton “bom canggih” buatan Amerika Serikat.



Akan tetapi di sana ada “kekuatan lain” yang membuat para mujahidin mampu membuat “kaum penjajah” itu hengkang dari Gaza dengan muka tertunduk, walau hanya dengan berbekal senjata-senjata kuno.
Itulah pertolongan Allah Subhanahu wa Ta’ala yang diberikan kepada para pejuangnya yang taat dan ikhlas. Kisah tentang munculnya “pasukan lain” yang ikut bertempur bersama para mujahidin, semerbak harum jasad para syuhada, serta beberapa “peristiwa aneh” lainnya selama pertempuran, telah beredar di kalangan masyarakat Gaza, ditulis para jurnahs, bahkan disiarkan para khatib Palestina di khutbah-khutbah Jumat mereka.
Berikut ini adalah rangkuman “kisah-kisah ajaib” tersebut dari berbagai sumber untuk kita ingat dan renungkan.

Pasukan “Berseragam Putih” di Gaza
Ada “pasukan lain” membantu para mujahidin Palestina. Pasukan Israel sendiri mengakui adanya pasukan berseragam putih itu.
Suatu hari di penghujung Januari 2009, sebuah rumah milik keluarga Dardunah yang berada di antara Jabal Al Kasyif dan Jabal Ar Rais, tepatnya di jalan Al Qaram, didatangi oleh sekelompok pasukan Israel.
Seluruh anggota keluarga diperintahkan duduk di sebuah ruangan. Salah satu anak laki-laki diinterogasi mengenai ciri-ciri para pejuang al-Qassam.
Saat diinterogasi, sebagaimana ditulis situs Filisthin Al Aan (25/1/2009), mengutip cerita seorang mujahidin al-Qassam, laki-laki itu menjawab dengan jujur bahwa para pejuang al-Qassam mengenakan baju hitam-hitam. Akan tetapi tentara itu malah marah dan memukulnya hingga laki-laki malang itu pingsan.
Selama tiga hari berturut-turut, setiap ditanya, laki-laki itu menjawab bahwa para pejuang al-Qassam memakai seragam hitam. Akhirnya, tentara itu naik pitam dan mengatakan dengan keras, “Wahai pembohong! Mereka itu berseragam putih!”
Cerita lain yang disampaikan penduduk Palestina di situs milik Brigade Izzuddin al-Qassam, Multaqa al-Qasami, juga menyebutkan adanya “pasukan lain” yang tidak dikenal. Awalnya, sebuah ambulan dihentikan oleh sekelompok pasukan Israel. Sopirnya ditanya apakah dia berasal dari kelompok Hamas atau Fatah? Sopir malang itu menjawab, “Saya bukan kelompok mana-mana. Saya cuma sopir ambulan.”
Akan tetapi tentara Israel itu masih bertanya,
“Pasukan yang berpakaian putih-putih dibelakangmu tadi, masuk kelompok mana?”
Si sopir pun kebingungan, karena ia tidak melihat seorangpun yang berada di belakangnya. “Saya tidak tahu,” jawaban satu-satunya yang ia miliki.
Suara Tak Bersumber
Ada lagi kisah karamah mujahidin yang kali ini disebutkan oleh khatib masjid Izzuddin Al Qassam di wilayah Nashirat Gaza yang telah ditayangkan oleh TV channel Al Quds, yang juga ditulis oleh Dr Aburrahman Al Jamal di situs Al Qassam dengan judul Ayaat Ar Rahman fi Jihad Al Furqan (Ayat-ayat Allah dalam Jihad Al Furqan).
Sang khatib bercerita, seorang pejuang telah menanam sebuah ranjau yang telah disiapkan untuk menyambut pasukan Zionis yang melalui jalan tersebut.
“Saya telah menanam sebuah ranjau. Saya kemudian melihat sebuah helikopter menurunkan sejumlah besar pasukan disertai tank-tank yang beriringan menuju jalan tempat saya menanam ranjau,” kata pejuang tadi.
Akhirnya, sang pejuang memutuskan untuk kembali ke markas karena mengira ranjau itu tidak akan bekerja optimal. Maklum, jumlah musuh amat banyak.
Akan tetapi, sebelum beranjak meninggalkan lokasi, pejuang itu mendengar suara “Utsbut, tsabatkallah” yang maknanya kurang lebih, “tetaplah di tempat maka Allah menguatkanmu.” Ucapan itu ia dengar berulang-ulang sebanyak tiga kali.
“Saya mencari sekeliling untuk mengetahui siapa yang mengatakan hal itu kapada saya. Akan tetapi saya malah terkejut, karena tidak ada seorang pun yang bersama saya,” ucap mujahidin itu, sebagaimana ditirukan sang khatib.
Akhirnya sang mujahid memutuskan untuk tetap berada di lokasi. Ketika sebuah tank melewati ranjau yang tertanam, sesuatu yang “ajaib” terjadi. Ranjau itu justru meledak amat dahsyat. Tank yang berada di dekatnya langsung hancur. Banyak serdadu Israel meninggal seketika. Sebagian dari mereka harus diangkut oleh helikopter. “Sedangkan saya sendiri dalam keadaan selamat,” kata mujahid itu lagi, melalui lidah khatib.
Cerita yang disampaikan oleh seorang penulis Mesir, Hisyam Hilali, dalam situs alraesryoon.com, ikut mendukung kisah-kisah sebelumnya. Abu Mujahid, salah seorang pejuang yang melakukan ribath (berjaga) mengatakan,
“Ketika saya mengamati gerakan tank-tank di perbatasan kota, dan tidak ada seorang pun di sekitar, akan tetapi saya mendengar suara orang yang bertasbih dan beritighfar. Saya berkali-kali mencoba untuk memastikan asal suara itu, akhirnya saya memastikan bahwa suara itu tidak keluar kecuali dari bebatuan dan pasir.”
Cerita mengenai “pasukan tidak dikenal” juga datang dari seorang penduduk rumah susun wilayah Tal Islam yang handak mengungsi bersama keluarganya untuk menyelamatkan diri dari serangan Israel.
Di tangga rumah ia melihat beberapa pejuang menangis.” Kenapa kalian menangis?” tanyanya.
“Kami menangis bukan karena khawatir keadaan diri kami atau takut dari musuh. Kami menangis karena bukan kami yang bertempur. Di sana ada kelompok lain yang bertempur memporak-porandakan musuh, dan kami tidak tahu dari mana mereka datang,” jawabnya.
Saksi Serdadu Israel
Cerita tentang “serdadu berseragam putih” tak hanya diungkap oleh mujahidin Palestina atau warga Gaza. Beberapa personel pasukan Israel sendiri menyatakan hal serupa.
Situs al-Qassam memberitakan bahwa TV Channel 10 milik Israel telah menyiarkan seorang anggota pasukan yang ikut serta dalam pertempuran Gaza dan kembali dalam keadaan buta.
“Ketika saya berada di Gaza, seorang tentara berpakaian putih mendatangi saya dan menaburkan pasir di mata saya, hingga saat itu juga saya buta,” kata anggota pasukan ini.
Di tempat lain ada serdadu Israel yang mengatakan mereka pernah berhadapan dengan “hantu”. Mereka tidak diketahui dari mana asalnya, kapan munculnya, dan ke mana menghilangnya.
Masih dari Channel 10, seorang Lentara Israel lainnya mengatakan,
“Kami berhadapan dengan pasukan berbaju putih-putih dengan jenggot panjang. Kami tembak dengan senjata, akan tetapi mereka tidak mati.”
Cerita ini menggelitik banyak pemirsa. Mereka bertanya kepada Channel 10, siapa sebenarnya pasukan berseragam putih itu?
Sudah Meledak, Ranjau Masih Utuh
Di saat para mujahidin terjepit, hewan-hewan dan alam tiba-tiba ikut membantu, bahkan menjelma menjadi sesuatu yang menakutkan.
Sebuah kejadian “aneh” terjadi di Gaza Selatan, tepatnya di daerah AI Maghraqah. Saat itu para mujahidin sedang memasang ranjau. Di saat mengulur kabel, tiba-tiba sebuah pesawat mata-mata Israel memergoki mereka. Bom pun langsung jatuh ke lokasi itu.
Untunglah para mujahidin selamat. Namun, kabel pengubung ranjau dan pemicu yang tadi hendak disambung menjadi terputus. Tidak ada kesempatan lagi untuk menyambungnya, karena pesawat masih berputar-putar di atas.
Tak lama kemudian, beberapa tank Israel mendekati lokasi di mana ranjau-ranjau tersebut ditanam. Tak sekadar lewat, tank-tank itu malah berhenti tepat di atas peledak yang sudah tak berfungsi itu.
Apa daya, kaum Mujahidin tak bisa berbuat apa-apa. Kabel ranjau jelas tak mungkin disambung, sementara tank-tank Israel telah berkumpul persis di atas ranjau.
Mereka merasa amat sedih, bahkan ada yang menangis ketika melihat pemandangan itu. Sebagian yang lain berdoa, “allahumma kama lam tumakkinna minhum, allahumma la tumakkin lahum,” yang maknanya, “Ya Allah, sebagaimana engkau tidak memberikan kesempatan kami menghadapi mereka, jadikanlah mereka juga tidak memiliki kesempatan serupa.”
Tiba-tiba, ketika fajar tiba, terjadilah keajaiban. Terdengar ledakan dahsyat persis di lokasi penanaman ranjau yang tadinya tak berfungsi.
Setelah Tentara Israel pergi dengan membawa kerugian akibat ledakan lersebut, para mujahidin segera melihal lokasi ledakan. Sungguh aneh, ternyata seluruh ranjau yang telah mereka tanam itu masih utuh. Dari mana datangnva ledakan? Wallahu a’lam.
Masih dari wilayah Al Maghraqah. Saat pasukan Israel menembakkan artileri ke salah satu rumah, hingga rumah itu terbakar dan api menjalar ke rumah sebelahnya, para mujahidin dihinggapi rasa khawatir jika api itu semakin tak terkendali.
Seorang dari mujahidin itu lalu berdoa, “Wahai Dzat yang merubah api menjadi dingin dan tidak membahayakan untuk Ibrahim, padamkanlah api itu dengan kekuatan-Mu.”
Maka, tidak lebih dari tiga menit, api pun padam. Para mujahidin menangis terharu karena mereka merasa Allah Subhanuhu wa Ta’ala (SWT) telah memberi pertolongan dengan terkabulnya doa mereka dengan segera.
Merpati dan Anjing
Seorang mujahid Palestina menuturkan “kisah aneh” lainnya kepada situs Filithin Al Aan (25/1/ 2009). Saat bertugas di wilayah Jabal Ar Rais, sang mujahid melihat seekor merpati terbang dengan suara melengking, yang melintas sebelum rudal-rudal Israel berjatuhan di wilayah itu.
Para mujahidin yang juga melihat merpati itu langsung menangkap adanya isyarat yang ingin disampaikan sang merpati.
Begitu merpati itu melintas, para mujahidin langsung berlindung di tempat persembunyian mereka. Ternyata dugaan mereka benar. Selang beberapa saat kemudian bom-bom Israel datang menghujan. Para mujahidin itu pun selamat.
Adalagi “cerita keajaiban” mengenai seekor anjing, sebagaimana diberitakan situs Filithin Al Aan. Suatu hari, tatkala sekumpulan mujahidin Al Qassam melakukan ribath di front pada tengah malam, tiba-tiba muncul seekor anjing militer Israel jenis doberman. Anjing itu kelihatannya memang dilatih khusus untuk membantu pasukan Israel menemukan tempat penyimpanan senjata dan persembunyian para mujahidin.
Anjing besar ini mendekat dengan menampakkan sikap tidak bersahabat. Salah seorang mujahidin kemudian mendekati anjing itu dan berkata kepadanya, “Kami adalah para mujahidin di jalan Allah dan kami diperintahkan untuk tetap berada di tempat ini. Karena itu, menjauhlah dari kami, dan jangan menimbulkan masalah untuk kami.”
Setelah itu, si anjing duduk dengan dua tangannya dijulurkan ke depan dan diam. Akhirnya, seorang mujahidin yang lain mendekatinya dan memberinya beberapa korma. Dengan tenang anjing itu memakan korma itu, lalu beranjak pergi.
Kabut pun Ikut Membantu
Ada pula kisah menarik yang disampaikan oleh komandan lapangan Al Qassam di kamp pengungsian Nashirat, langsung setelah usai shalat dhuhur di masjid Al Qassam (17/1/2009).
Saat itu sekelompok mujahidin yang melakukan ribath di Tal Ajul terkepung oleh tank-tank Israel dan pasukan khusus mereka. Dari atas, pesawat mata-mata terus mengawasi.
Di saat posisi para mujahidin terjepit, kabut tebal tiba-tiba turun di malam itu. Kabut itu telah menutupi pandangan mata tentara Israel dan membantu pasukan mujahidin keluar dari kepungan.
Kasus serupa diceritakan oleh Abu Ubaidah. salah satu pemimpin lapangan Al Qassam, sebagaimana ditulis situs almesryoon.com (sudah tidak bisa diakses lagi). la bercerita bagaimana kabut tebal tiba-tiba turun dan membatu para mujahidin untuk melakukan serangan.
Awalnya, pasukan mujahiddin tengah menunggu waktu yang tepat untuk mendekati tank-tank tentara Israel guna meledakkannya. “Tak lupa kami berdoa kepada Allah agar dimudahkan untuk melakukan serangan ini,” kata Abu Ubaidah.
Tiba-tiba turunlah kabut tebal di tempat tersebut. Pasukan mujahidin segera bergerak menyelinap di antara tank-tank, menanam ranjau-ranjau di dekatnya, dan segera meninggalkan lokasi tanpa diketahui pesawat mata-mata yang memenuhi langit Gaza, atau oleh pasukan infantri Israel yang berada di sekitar kendaraan militer itu. Lima tentara Israel tewas di tempat dan puluhan lainnya luka-luka setelah ranjau-ranjau itu meledak.
Selamat Dengan al-Qur’an
Cerita ini bermula ketika salah seorang pejuang yang menderita luka memasuki rumah sakit As Syifa’. Seorang dokter yang memeriksanya kaget ketika mengetahui ada sepotong proyektil peluru bersarang di saku pejuang tersebut.
Yang membuat ia sangat kaget adalah timah panas itu gagal menembus jantung sang pejuang karena terhalang oleh sebuah buku doa dan mushaf al-Qur’an yang selalu berada di saku sang pejuang.
Buku kumpulun doa itu berlobang, namun hanya sampul muka mushaf itu saja yang rusak, sedangkan proyektil sendiri bentuknya sudah “berantakan”.
Kisah ini disaksikan sendiri oleh Dr Hisam Az Zaghah, dan diceritakannya saat Festival Ikatan Dokter Yordan sebagaimana ditulis situs partai Al Ikhwan Al Muslimun (23/1/2009).
Dr. Hisam juga memperlihatkan bukti berupa sebuah proyektil peluru, mushaf Al Qur’an, serta buku kumpulan doa-doa berjudul Hishnul Muslim yang menahan peluru tersebut.
Abu Ahid, imam Masjid AnNur di Hay As Syeikh Ridzwan, juga punya kisah menarik. Sebelumnya, Israel telah menembakkan 3 rudalnya ke masjid itu hingga tidak tersisa kecuali hanya puing-puing bangunan. “Akan tetapi mushaf-mushaf Al Quran tetap berada di tampatnya dan tidak tersentuh apa-apa,” ucapnya seraya tak henti bertasbih.
“Kami temui beberapa mushaf yang terbuka tepat di ayat-ayat yang mengabarkan tentang kemenangan dan kesabaran, seperti firman Allah,
“Dan Kami pasti akan menguji kamu dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan. Dan sampaikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang sabar, yaitu orang-orang yang apabila ditimpa musibah mereka berkata, ‘sesungguhnya kami milik Allah dan kepada-Nyalah kami kembali,’ (Al-Baqarah [2]: 155-156),”
jelas Abu Ahid sebagaimana dikutip Islam Online (15/1/2009).
Harum Jasad Para Syuhada
Abdullah As Shani adalah anggota kesatuan sniper (penembak jitu) al-Qassam yang menjadi sasaran rudal pesawat F-16 Israel ketika sedang berada di pos keamanan di Nashirat, Gaza.
Jasad komandan lapangan al-Qassam dan pengawal khusus para tokoh Hamas ini “hilang” setelah terkena rudal. Selama dua hari jasad tersebut dicari, ternyata sudah hancur tak tersisa kecuali serpihan kepala dan dagunya. Serpihan-serpihan tubuh itu kemudian dikumpulkan dan dibawa pulang ke rumah oleh keluarganya untuk dimakamkan.
Sebelum dikebumikan, sebagaimana dirilis situs syiria-aleppo.com (24/1/2009), serpihan jasad tersebut sempat disemayamkan di sebuah ruangan di rumah keluarganya. Beberapa lama kemudian, mendadak muncul bau harum misk dari ruangan penyimpanan serpihan tubuh tadi.
Keluarga Abdullah As Shani’ terkejut lalu memberitahukan kepada orang-orang yang mengenal sang pejuang yang memiliki kuniyah (julukan) Abu Hamzah ini.
Lalu, puluhan orang ramai-ramai mendatangi rumah tersebut untuk mencium bau harum yang berasal dari serpihan-serpihan tubuh yang diletakkan dalam sebuah kantong plastik.
Bahkan, menurut pihak keluarga, 20 hari setelah wafatnya pria yang tak suka menampakkan amalan-amalannya ini, bau harum itu kembali semerbak memenuhi rungan yang sama.
Cerita yang sama terjadi juga pada jenazah Musa Hasan Abu Nar, mujahid Al Qassam yang juga syahid karena serangan udara Israel di Nashiriyah. Dr Abdurrahman Al Jamal, penulis yang bermukim di Gaza, ikut mencium bau harum dari sepotong kain yang terkena darah Musa Hasan Abu Nar. Walau kain itu telah dicuci berkali-kali, bau itu tetap semerbak.
Ketua Partai Amal Mesir, Majdi Ahmad Husain, menyaksikan sendiri harumnya jenazah para syuhada. Sebagaunana dilansir situs Al Quds Al Arabi (19/1/2009), saat masih berada di Gaza, ia menyampaikan,
“Saya telah mengunjungi sebagian besar kota dan desa-desa. Saya ingin melihat bangunan-bangunan yang hancur karena serangan Israel. Percayalah, bahwa saya mencium bau harumnya para syuhada.”
Dua Pekan Wafat, Darah Tetap Mengalir
Yasir Ali Ukasyah sengaja pergi ke Gaza dalam rangka bergabung dengan sayap milisi pejuang Hamas, Brigade Izzuddin al-Qassam. Ia meninggalkan Mesir setelah gerbang Rafah, yang menghubungkan Mesir-Gaza, terbuka beberapa bulan lalu.
Sebelumnya, pemuda yang gemar menghafal al-Qur’an ini sempat mengikuti wisuda huffadz (para penghafal) al-Qur’an di Gaza dan bergabung dengan para mujahidin untuk memperoleh pelatihan militer. Sebelum masuk Gaza, di pertemuan akhir dengan salah satu sahabatnya di Rafah, ia meminta didoakan agar memperoleh kesyahidan.
Untung tak dapat ditolak, malang tak dapat diraih, di bumi jihad Gaza, ia telah memperoleh apa yang ia cita-citakan. Yasir syahid dalam sebuah pertempuran dengan pasukan Israel di kamp pengungsian Jabaliya.
Karena kondisi medan, jasadnya baru bisa dievakuasi setelah dua pekan wafatnya di medan pertempuran tersebut.
Walau sudah dua pekan meninggal, para pejuang yang ikut serta melakukan evakuasi menyaksikan bahwa darah segar pemuda berumur 21 tahun itu masih mengalir dan fisiknya tidak rusak. Kondisinya mirip seperti orang yang sedang tertidur.
Sebelum syahid, para pejuang pernah menawarkan kepadanya untuk menikah dengan salah satu gadis Palestina, namun ia menolak. “Saya meninggalkan keluarga dan tanah air dikarenakan hal yang lebih besar dari itu,” jawabnya.
Kabar tentang kondisi jenazah pemuda yang memiliki kuniyah Abu Hamzah beredar di kalangan penduduk Gaza. Para khatib juga menjadikannya sebagai bahan khutbah Jumat mereka atas tanda-tanda keajaiban perang Gaza. Cerita ini juga dimuat oleh Arab Times (7/2/ 2009)
Terbunuh 1.000, Lahir 3.000
Hilang seribu, tumbuh tiga ribu. Sepertinya, ungkapan ini cocok disematkan kepada penduduk Gaza. Kesedihan rakyat Gaza atas hilangnya nyawa 1.412 putra putrinya, terobati dengan lahirnya 3.700 bayi selama 22 hari gempuran Israel terhadap kota kecil ini.
Hamam Nisman, Direktur Dinas Hubungan Sosial dalam Kementerian Kesehatan pemerintahan Gaza menyatakan bahwa dalam 22 hari 3.700 bayi lahir di Gaza.
“Mereka lahir antara tanggal 27 Desember 2008 hingga 17 Januari 2009, ketika Israel melakukan serangan yang menyebabkan meninggalnya 1.412 rakyat Gaza, yang mayoritas wanita dan anak-anak,” katanya.
Bulan Januari tercatat sebagai angka kelahiran tertinggi dibanding bulan-bulan sebelumnya. Setiap tahun 50 ribu kasus kelahiran tercatat di Gaza. Dan, dalam satu bulan tercatat 3.000 hingga 4.000 kelahiran. Akan tetapi di masa serangan Israel 22 hari, kami mencatat 3.700 kelahiran dan pada sisa bulan Januari tercatat 1.300 kelahiran. Berarti dalam bulan Januari terjadi peningkatan kelahiran hingga 1.000 kasus.
Rasio antara kematian dan kelahiran di Gaza memang tidak sama. Angka kelahiran, jelasnya lagi, mencapai 50 ribu tiap tahun, sedang kematian mencapai 5 ribu.
“Israel sengaja membunuh para wanita dan anak-anak untuk menghapus masa depan Gaza. Sebanyak 440 anak-anak dan 110 wanita telah dibunuh dan 2.000 anak serta 1.000 wanita mengalami luka-luka.”
Keajaiban-keajaiban yang terjadi saat perang di Gaza Palestina, kisah-kisah ajaib Pejuang Mujahidin Palestina dibantu pasukan tidak dikenal serdadu berseragam putih dan keajaiban lainnya. Dari berbagai sumber

Kisah & Sejarah Israel & Palestina

Israel yang dalam bahasa Ibrani  מדינת ישראל Medinat Yisra‘el, dan dalam bahasa Arab دولة إسرائيل Dawlat Isrā’īl merupakan sebuah negara di Timur Tengah yang dikelilingi Laut Tengah, Lebanon, Suriah, Yordania, Mesir dan gurun pasir Sinai. Israel juga dikelilingi dua daerah Otoritas Nasional Palestina, Jalur Gaza dan Tepi Barat.
Israel merupakan satu-satunya negara Yahudi di dunia dengan penduduk sekitar 7,28 juta jiwa.Selain Yahudi, terdapat juga beberapa kelompok etnis minoritas seperti etnis Arab yang berkewarganegaraan Israel. Di Israel juga terdapat beberapa agama lain seperti Muslim, Kristen, Druze, Samaria, dan lain-lain.

Awal Sejarah Israel

 Menurut kitab Taurat, Tanah Israel dijanjikan kepada tiga Patriark Yahudi oleh Tuhan sebagai tanah air Yahudi. Sekitar abad ke-11 SM, beberapa kerajaan dan negara Israel didirikan disekitar Tanah Israel.

Antara periode Kerajaan-kerajaan Israel dan penaklukan Muslim abad ke-7, Tanah Israel jatuh di bawah pemerintahan Asiria, Babilonia, Persia, Yunani, Romawi, Sassania, dan Bizantium.
Keberadaan orang Yahudi di wilayah tersebut berkurang drastis setelah kegagalan Perang Bar Kokhba melawan Kekaisaran Romawi pada tahun 132, menyebabkan pengusiran besar-besaran Yahudi.
Pada tahun 628/9, Kaisar Bizantium Heraklius memerintahkan pembantaian dan pengusiran orang-orang Yahudi, mengakibatkan populasi Yahudi menurun lebih jauh lagi.
Tanah Israel direbut dari Kekaisaran Bizantium sekitar tahun 636 oleh penakluk muslim. Selama lebih dari enam abad, kontrol wilayah tersebut berada di bawah kontrol Umayyah, Abbasiyah, dan Tentara Salib sebelum jatuh di bawah Kesulatanan Mameluk pada tahun 1260.
Pada tahun 1516, Tanah Israel menjadi bagian dari Kesultanan Utsmaniyah, yang memerintah wilayah tersebut sampai pada abad ke-20.

Zionisme dan Mandat Britania

Pengusiran besar-besaran Yahudi atau yang biasa disebut Diaspora Yahudi, menyebabkan tersebarnya Yahudi ke berbagai negara. Pada permulaan abad ke-12, penindasan Yahudi oleh Katolik mendorong perpindahan orang-orang Yahudi Eropa kembali ke Tanah Suci. Dan perpindahan itu meningkatkan jumlah populasi Yahudi setelah pengusiran orang Yahudi dari Spanyol pada tahun 1492.
Selama abad ke-16, komunitas-komunitas besar Yahudi kebanyakan berpusat pada Empat Kota Suci Yahudi, yaitu Yerusalem, Hebron, Tiberias, dan Safed.
Pada pertengahan kedua abad ke-18, keseluruhan komunitas Hasidut yang berasal dari Eropa Timur telah berpindah ke Tanah Suci.
Imigrasi dalam skala besar, atau dikenal sebagai Aliyah Pertama (עלייה), di mulai pada tahun 1881, yaitu pada saat orang-orang Yahudi melarikan diri dari pogrom di Eropa Timur.
Pada tahun 1896, Theodor Herzl menerbitkan buku Der Judenstaat (Negara Yahudi), dan memaparkan visinya tentang negara masa depan Yahudi, Tahun berikutnya ia kemudian mengetuai Kongres Zionis Dunia pertama.
Aliyah Kedua (1904–1914) dimulai setelah terjadinya pogrom Kishinev. Sekitar 40.000 orang Yahudi kemudian berpindah ke Palestina.
Selama Perang Dunia I, Menteri Luar Negeri Britania Arthur Balfour mengeluarkan pernyataan yang dikenal sebagai Deklarasi Balfour, yaitu deklarasi yang mendukung pendirian negara Yahudi di tanah Palestina.
Atas permintaan Edwin Samuel Montagu dan Lord Curzon, disisipkan pula pernyataan “it being clearly understood that nothing shall be done which may prejudice the civil and religious rights of existing non-Jewish communities in Palestine, or the rights and political status enjoyed by Jews in any other country“.
Legiun Yahudi, batalion yang terdiri dari sukarelawan-sukarelawan Zionis, kemudian membantu Britania menaklukkan Palestina. Oposisi Arab terhadap rencana ini berujung pada Kerusuhan Palestina 1920 dan pembentukan organisasi Yahudi yang dikenal sebagai Haganah (Bahasa Ibrani : Pertahanan).
Pada tahun 1922, Liga Bangsa-Bangsa mempercayakan mandat atas Palestina kepada Britania Raya. Populasi wilayah ini pada saat itu secara dominan merupakan Arab muslim, sedangkan pada wilayah perkotaan seperti Yerusalem, secara dominan merupakan Yahudi.
Aliyah Ketiga (1919–1923) dan Aliyah Keempat (1924–1929), secara keseluruhan membawa 100.000 orang Yahudi ke Palestina. Setelah terjadinya kerusuhan Jaffa, Britania membatasi imigrasi Yahudi, dan wilayah yang ditujukan sebagai negara Yahudi dialokasikan di Transyordania.
Gerakan Nazi pada tahun 1930 menyebabkan Aliyah kelima (1929-1939) dengan masukknya seperempat juta orang Yahudi ke Palestina. Gelombang masuknya Yahudi secara besar-besaran ini menimbulkan Pemberontakan Arab di Palestina 1936-1939, memaksa Britania membatasi imigrasi dengan mengeluarkan Buku Putih 1939.
Sebagai reaksi atas penolakan negara-negara di dunia yang menolak menerima pengungsi Yahudi yang melarikan diri dari Holocaust, dibentuklah gerakan bawah tanah yang dikenal sebagai Aliyah Bet yang bertujuan untuk membawa orang-orang Yahudi ke Palestina.
Pada akhir Perang Dunia II, jumlah populasi orang Yahudi telah mencapai 33% populasi Palestina, meningkat drastis dari sebelumnya yang hanya 11% pada tahun 1922.

Kemerdekaan Israel

 Setelah 1945, Britania Raya menjadi terlibat dalam konflik kekerasan dengan Yahudi. Pada tahun 1947, pemerintah Britania menarik diri dari Mandat Palestina, menyatakan bahwa Britania tidak dapat mencapai solusi yang diterima baik oleh orang Arab maupun Yahudi.

Badan PBB yang baru saja dibentuk kemudian menyetujui Rencana Pembagian PBB (Resolusi Majelis Umum PBB 18) pada 29 November 1947. Rencana pembagian ini membagi Palestina menjadi dua negara, satu negara Arab, dan satu negara Yahudi. Yerusalem ditujukan sebagai kota Internasional – corpus separatum – yang diadministrasi oleh PBB untuk menghindari konflik status kota tersebut.
Komunitas Yahudi menerima rencana tersebut, tetapi Liga Arab dan Komite Tinggi Arab menolaknya atas alasan kaum Yahudi mendapat 55% dari seluruh wilayah tanah meskipun hanya merupakan 30% dari seluruh penduduk di daerah ini. Pada 1 Desember 1947, Komite Tinggi Arab mendeklarasikan pemogokan selama 3 hari, dan kelompok-kelompok Arab mulai menyerang target-target Yahudi.
Perang saudara dimulai ketika kaum Yahudi yang mula-mulanya bersifat defensif perlahan-lahan menjadi ofensif. Ekonomi warga Arab-Palestina runtuh dan sekitar 250.000 warga Arab-Palestina diusir ataupun melarikan diri.
Pada 14 Mei 1948, sehari sebelum akhir Mandat Britania, Agensi Yahudi memproklamasikan kemerdekaan dan menamakan negara yang didirikan tersebut sebagai “Israel“. Sehari kemudian, gabungan lima negara Arab – Mesir, Suriah, Yordania, Lebanon dan Irak –menyerang Israel, menimbulkan Perang Arab-Israel 1948. Maroko, Sudan, Yemen dan Arab Saudi juga membantu mengirimkan pasukan.
Setelah satu tahun pertempuran, genjatan senjata dideklarasikan dan batas wilayah sementara yang dikenal sebagai Garis Hijau ditentukan. Yordania kemudian menganeksasi wilayah yang dikenal sebagai Tepi Barat dan Yerusalem Timur, sedangkan Mesir mengontrol Jalur Gaza. Israel kemudian diterima sebagai anggota PBB pada tanggal 11 Mei 1949. Selama konflik ini, sekitar 711.000 orang Arab Palestina (80% populasi Arab) mengungsi keluar Palestina.
Pada masa-masa awal kemerdekannya, gerakan Zionisme buruh yang dipimpin oleh Perdana Menteri David Ben-Gurion mendominasi politik Israel. Tahun-tahun ini ditandai dengan imigrasi massal para korban yang selamat dari Holocaust dan orang-orang Yahudi yang diusir dari tanah Arab.
Populasi Israel meningkat dari 800.000 menjadi 2.000.000 dalam jangka waktu sepuluh tahun antara 1948 sampai dengan 1958. Kebanyakan pengungsi tersebut ditempatkan di perkemahan-perkemahan yang dikenal sebagai ma’abarot. Sampai tahun 1952, 200.000 imigran bertempat tingal di kota kemah ini.
Selama tahun 1950-an, Israel terus menerus diserang oleh militan Palestina yang kebanyakan berasal dari Jalur Gaza yang diduduki oleh Mesir.
Pada tahun 1956, Israel bergabung ke dalam sebuah aliansi rahasiaBritania Raya bersama dengan dan Perancis, yang betujuan untuk merebut kembali Terusan Suez yang sebelumnya telah dinasionalisasi oleh Mesir. Walaupun berhasil merebut Semenanjung Sinai, Israel dipaksa untuk mundur atas tekanan dari Amerika Serikat dan Uni Soviet sebagai ganti atas jaminan hak pelayaran Israel di Laut Merah dan Terusan Suez.

Pada tahun 1967, Mesir, Suriah, dan Yordania menutup perbatasannya dengan Israel dan mengusir pasukan perdamaian PBB keluar dari wilayah tersebut serta memblokade akses Israel terhadap Laut Merah.
Israel kemudian melancarkan serangan terhadap pangkalan angkatan udara Mesir karena takut akan terjadinya invasi oleh Mesir. Hal ini kemudian berujung pada Perang Enam Hari yang kemudian dimenangkan oleh Israel. Pada perang ini, Israel berhasil merebut Tepi Barat, Jalur Gaza, Semenanjung Sinai, dan Dataran Tinggi Golan.
Garis Hijau menjadi penanda batas antara wilayah administrasi Israel dengan Wilayah pendudukan Israel. Batas wilayah Yerusalem juga diperluas dengan memasukkan wilayah Yerusalem Timur. Sebuah undang-undang yang mengesahkan pemasukan wilayah ini kemudian ditetapkan. Hal ini kemudian berujung pada Resolusi Dewan Keamanan PBB 478 yang menyatakan bahwa penetapan ini tidak sah dan melanggar hukum internasional.

 Kegagalan negara-negara Arab pada perang tahun 1967 kemudian menyebabkan tumbuhnya gerakan kemerdekaan Palestina oleh Organisasi Pembebasan Palestina (PLO).

Pada akhir 1960-an dan awal 1970-an, beberapa kelompok militer Palestina melancarkan berbagai gelombang serangan terhadap warga-warga Israel di seluruh dunia, termasuk pula pembunuhan atlet-atlet Israel pada Olimpiade München 1972. Israel membalas aksi tersebut dengan melancarkan Operasi Wrath of God (Kemarahan Tuhan). Pada operasi ini, orang-orang yang bertanggung jawab terhadap peristiwa München ini dilacak dan dibunuh.
Pada hari Yom Kippur 6 Oktober 1973 yang merupakan hari suci Yahudi, pasukan Mesir dan Suriah melancarkan serangan mendadak terhadap Israel. Perang tersebut berakhir pada tanggal 26 Oktober dengan Israel berhasil memukul balik pasukan Mesir dan Suriah. Walaupun demikian perang ini dianggap sebagai kekalahan Israel.
Pemilihan Knesset 1977 menandai terjadinya titik balik dalam sejarah perpolitikan Israel. Pada pemilihan ini, Menachem Begin yang berasal dari partai Likud mengambil alih kontrol pemerintahan dari Partai Buruh Israel. Pada tahun itu pula, Presiden Mesir Anwar El Sadat melakukan kunjungan ke Israel dan mengucapkan pidato di depan Knesset. Aksi ini dilihat sebagai pengakuan kedaulatan Israel yang pertama oleh negara Arab.
Dua tahun kemudian, Sadat dan Menachem Begin menandatangani Persetujuan Camp David dan Perjanjian Damai Israel-Mesir. Israel menarik mundur pasukannya dari semenanjung Sinai dan setuju untuk bernegosiasi membahas otonomi warga Palestina yang berada di luar Garis Hijau. Namun, rencana tersebut tidak pernah diimplementasi.
Pemerintahan Begin mendukung warga Israel untuk bermukim di Tepi Barat, mengakibatkan konflik dengan warga Palestina di daerah tersebut.
Pada tanggal 7 Juni 1981, Israel membom bardir reaktor nuklir Osirak milik Irak pada Operasi Opera. Badan intelijen Israel, Mossad, mencurigai reaktor nuklir tersebut akan digunakan Irak untuk mengembangkan senjata nuklir.
Pada tahun 1982, Israel melakukan intervensi pada Perang Saudara Lebanon untuk menghancurkan basis-basis serangan Organisasi Pembebasan Palestina di Israel Utara. Intervensi ini kemudian berkembang menjadi Perang Lebanon Pertama. Israel menarik pasukannya dari Lebanon pada tahun 1986. Intifada Pertama yang merupakan perlawanan rakyat Palestina terhadap pemerintahan Israel terjadi pada tahun 1987, menyebabkan terjadinya kekerasan di daerah pendudukan Israel.
Selama Perang Teluk 1991, PLO dan kebanyakan warga Palestina mendukung Saddam Hussein dan Irak dalam melancarkan serangan misil terhadap Israel.
Pada tahun 1992, Yitzhak Rabin menjadi Perdana Menteri Israel setelah memangkan pemilihan umum legislatif Israel 1992. Yitzhak Rabin dan partainya mendukung adanya kompromi dengan tetangga-tetangga Israel.
Tahun 1993, Shimon Peres dan Mahmoud Abbas, sebagai wakil Israel dan PLO, menandatangani Persetujuan Oslo. Persetujuan ini memberikan Otoritas Nasional Palestina hak untuk memerintah di Tepi Barat dan Jalur Gaza. Selain itu, juga dinyatakan pula pengakuan hak Israel untuk berdiri dan menyerukan berakhirnya terorisme.
Pada tahun 1994, Perjanjian Damai Israel-Yordania ditandatangani, membuat Yordania menjadi negara Arab kedua yang melakukan normalisasi hubungan dengan Israel.
Dukungan publik Arab terhadap persetujuan ini menurun setelah terjadinya peristiwa pembantaian umat muslim yang sedang bersembahyang di Masjid Ibrahimi oleh sekelompok ekstremis gerakan Kach. Selain itu, pemukiman warga Israel di daerah pendudukan yang masih berlanjut, serta menurunnya kondisi ekonomi Palestina juga menurunkan dukungan publik Arab.
Dukungan publik Israel terhadap persetujuan ini juga berkurang setelah terjadinya rentetan kasus bom bunuh diri yang dilakukan oleh hamas. Pembunuhan Yitzhak Rabin yang dilakukan oleh esktremis Yahudi ketika ia sedang meninggalkan sebuah pawai yang mendukung perdamaian dengan Palestina mengejutkan seluruh negeri.
Pada akhir 1990-an, Israel yang dipimpin oleh Benjamin Netanyahu menarik mundur pasukannya dari Hebron dan menandatangai Memorandum Sungai Wye. Memorandum tersebut memberikan Otoritas Nasional Palestina kontrol yang lebih luas.

Peta perubahan wilayah Israel dan Palestina :


sumber :
  • http://id.wikipedia.org/wiki/Israel
  • http://id.wikipedia.org/wiki/Palestina

Memahami Makna Kaya (2)


Dalam ayat cinta-NYA menyebutkan, yang artinya “Wahai manusia! kamulah yang memerlukan Allah; dan Allah, Dia-lah Yang Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu), lagi Maha Terpuji.” (QS. Fathir [35] : 15)
Ingatanku melayang saat usia bocah, saat saya baru masuk sekolah SD. Sepulang sekolah masih pagi jam sepuluh, saya melihat seorang kakek sedang berjalan dalam satu arah denganku, beliau berpakaian lusuh, bertopi yang robek-robek di sana-sini seraya memikul plastik hitam (kantong kresek) yang dengan penampilan sedemikian, semua orang akan berpikiran sama : mungkin beliau adalah pemulung atau peminta-minta. Lalu kusapa dirinya, kuberikan koin uang jajanku yang jumlahnya tak seberapa, kakek itu hanya menunduk dan mengucapkan terima kasih. Ia terus saja berjalan sambil menunduk, sedangkan saya telah berbelok ke pekarangan rumah, disambut oleh ibu tercinta.
Ibuku sempat melihat kakek tersebut dari kejauhan, lalu ibu malah tertawa mendengar ceritaku yang telah memberikan koin sebagai uang infaq, “Kakek itu sedang bersandiwara... dia pasti mau mengunjungi panti asuhannya atau menyetor uangnya ke bank, dia selalu bawa kresek hitam, bukan pemulung, isinya tuh uang, sayang... dia tetangga kita beberapa blok dari sini, bapaknya mbak fulanah itu lho, yang pengusaha...”, ujar ibu, membuatku terbengong sesaat. Wow, pikiranku berkecamuk, hebat banget kakek itu, sempurna penyamarannya, tak goyah walaupun di depan sosok anak kecil sepertiku.
Di lain waktu ketika ibu melewati rumah si kakek, kakek itu mengembalikan koinku tersebut kepada ibu seraya saling sapa sebentar. Memang area dalam kompleks perumahan kami cukup terjaga keamanannya, dan sudah jadi rahasia umum, jika akan bepergian ke luar kompleks, harus meneliti penampilan, jangan sampai mencolok dan mengumbar harta benda agar tak menimbulkan niat jahat bagi mata-mata yang memandang, kota kami dulu digelari ‘kota preman’, mungkin sampai kini masih menyandang status mengerikan itu.
Dan banyak pula sosok-sosok lain teman-teman di luar negeri yang tetap menjaga kesederhanaan penampilan walaupun bukan dalam rangka sandiwara sebagaimana kakek tetangga kami tersebut, namun kesamaan sikap mereka sungguh membuat hati ikut luruh, sikap tawaduk justru membawa kemuliaan bagi seseorang, di mata Allah ta’ala, juga manusia seisi bumi. Bahkan para teman kita yang punya banyak investasi dunia tersebut, lebih memilih berjalan kaki atau naik sepeda dari pada sering-sering menghabiskan energi dengan mobil mewah, sebagaimana kebiasaan kaum borju.
Dahulu diriku punya guru renang semasa SD, ia adalah warga negara Jepang yang bekerja di kota kami, ia pun sejak awal pindah ke Indonesia, malah membeli sepeda untuk menemaninya ke kantor dan kemana-mana di area kompleks dan sekitarnya, meskipun sebenarnya ia disediakan mobil dan sopir pribadi. Sewaktu kami murid-murid renangnya datang ke appartementnya, ia mencicipi kami roti tawar diolesi saos sambal (baru kali pertama itulah, saya menikmati roti tawar berselai sambal), serta semangkuk salad yang berisikan tomat dan timun, katanya itu adalah menu makan siangnya. Kami waktu itu mengira makanan itu ‘hanyalah snacks kecil’ saja, kalau makan siang kebanyakan dari kita kan biasanya lengkap, sup, nasi dengan lauk-pauk dan buah-buahan atau tinggal order fast-food saja, dll. Dan ternyata, hidup bersahaja dengan tetap memperhatikan makanan dan kendaraan yang sehat seperti itu, menambah hikmah besar lain, disamping keridhoan Ilahi Robbi dunia dan akhirat, yaitu kondisi kesehatan akan terjaga, terbukti 20 tahun tak berjumpa sang guru, saat melihat berita tentangnya lintas website, penampilan fisiknya tak jauh berbeda dengan 20 tahun lalu! Yah, mungkin juga hal itu salah satu “bonus-NYA” sejak ia telah menjadi muallaf.
Kuingat pula 4 tahun lalu saat suamiku harus dinas ke Johannesburgh, south-africa, di masjid terbesar dengan ribuan hektar tanah sekitarnya tak perlu ada tanda-tanda palang atau tanda kepemilikan tanah, semua penduduk tau bahwa seluruh tanah luas yang mengelilingi masjid itu adalah kepunyaan Mr. Fulan. Beliau ini kerjanya hanya tinggal mengamati perputaran uang saja, bisa bebas saja 24 jam beliau berdiam di masjid itu, karena memang sudah sangat kaya raya. Semua gedung, bangunan milik pemerintah atau swasta di sekitar masjid harus membayar sewa tanah kepadanya, kontraknya berlaku 20 tahun hingga ratusan tahun! Bayangkan, riwayat turun-temurun pewaris keluarga Mr. Fulan tidak mau menjual sejengkal pun tanah tersebut sebagai usaha menjaga kemuliaan Islam di tanah itu.
Nasib yang berbeda dengan para penduduk di sekitar jalan Sudirman Jakarta puluhan tahun lalu, kan rumah-rumah mereka sudah digusur tuh, lalu Jakarta jadi beken dengan kemegahan gedung-gedungnya. Siapapun tak menduga, seorang Mr. Fulan sangat sederhana, jubahnya biasa-biasa saja, malah di rumahnya tak ada televisi, menyapu halaman masjid Johannesburgh sesekali, tidak mau disorot kamera (apalagi kamera wartawan), tidak suka ke restoran mewah, ternyata beliau adalah pemilik ribuan hektar tanah tersebut, kekayaan nominalnya ratusan juta dollar.
“Kaya bukanlah diukur dengan banyaknya kemewahan dunia. Namun kaya (ghina’) adalah hati yang selalu merasa cukup.”(HR. Bukhari dan Muslim).
Subhanalloh, anak-anak cucu setiap generasinya diajarkan menikmati kekayaan sejati : alam yang luas yang harus disyukuri, bukan diukur dari lembaran uang dan luasnya tanah yang beliau miliki. Pastilah semua orang penasaran pada sikap tawaduknya, menjadi seorang yang dimuliakan orang banyak tanpa perlu mengumbar-ngumbar harta kekayaan yang sebanyak itu (insya Allah kalah deh jumlah harta haram koruptor-koruptor dengan harta halal kepunyaan beliau), namun ternyata beliau sadar betul, Rasulullah SAW serta para sahabat sudah memberikan banyak keteladanan buat kita, bahwa “Segalanya hanya titipan Allah SWT saja...”
Allah SWT berfirman, "Hai anak cucu Adam, pakailah pakaianmu yang indah pada setiap (memasuki) masjid, makan dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan. Sungguh, Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan." (QS. Al A'raf [7] :31)
Begitu pula beberapa tahun lalu, diriku mengenal Ummu ‘aisyah, wajahnya cantik dan masih tampak polos seperti anak remaja, padahal anak-anaknya sudah banyak. Penampilan Ummu ‘aisyah sederhana sekali, kerudungnya cuma beberapa buah, semua teman pasti hafal warna kerudung Ummu ‘aisyah, bajunya yang dipakai hanya berganti yang itu-itu saja. Saya sangat menyayangi dan menghormati beliau, ilmu agamanya sangat banyak, asyik diajak diskusi tentang anak-anak pula.
Suatu hari ada acara pengumpulan dana untuk saudara kita di Gaza, tanpa canggung Ummu ‘aisyah menyerahkan beberapa perhiasan serta segepok uang (karena kebetulan saya jadi bendahara, maka ia serahkan untuk segera saya catat saat itu), Subhanalloh... Uang tersebut kalau dihitung, malah bisa cukup buat modal memulai bisnis kerudung plus sewa lokasinya.
Dalam nurani ini, sungguh ‘kaya’ hati yaa Ummu ‘aisyah, padahal tas tanganmu pun kulihat robek di beberapa sudutnya, kaos kakimu juga sudah luntur warnanya, kerudungmu yang itu-itu saja—nampak kumal karena pudar warnanya.
Ummu ‘aisyah jauh lebih peduli dengan tabungan akhirat, tak mudah baginya berbelanja urusan dunia, dianggapnya hal yang kurang penting. Keperluan pribadinya dikesampingkan, beliau lebih mengutamakan membantu sesama, juga banyak keperluan anak-anak yang harus didahulukan.
Memang kita sering tak sadar, bisa jadi teman-teman atau saudara sekitar selalu dekat dan akrab karena pengaruh keduniaan, ‘kepentingan sejati’ menjadikan diri seseorang dimuliakan oleh orang lain.
Namun jika pergaulan mukmin sejati yang dilandasi ikatan cinta nan kuat karena Allah SWT, insya Allah tak memandang bagaimana penampilan saudara/saudarinya. Walaupun Ummu ‘aisyah mudah saja mengeluarkan infaq dan sedekah bagi teman yang memerlukan, beliau juga keras dan tegas menolak system ‘sogok-menyogok’ yang sering diganti nama “sedekah pelicin” itu. Makanya semua orang mengagumi dan sangat menghargai beliau, makna kaya dalam sudut pandangnya ialah hati ikhlas, selalu bersikap mudah melaksanakan infaq sedekah, dan menolong orang lain. Jadi jika kita menemukan orang yang susah mengeluarkan zakat, infaq, sedekah, namun mengaku-ngaku sebagai orang kaya, berarti orang itu bohong donk, kekayaan sejati adalah banyak memberi. Kekayaan sesungguhnya adalah kontribusi yang diberikan kepada sesama, bekal yang diharapkan dapat menyelamatkan diri di yaumil hisab kelak.
“Bukanlah yang dinamakan kaya itu karena banyak hartanya, tetapi yang dinamakan kaya sebenarnya adalah kekayaan jiwa.” (HR. Al-Bukhari & Muslim dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu).
Sungguh beruntung hamba-hamba-Nya yang senantiasa kaya dalam keimanan dan sikap istiqomah di jalan Ilahi. Dan diri ini amat beruntung melihat pelajaran nyata dari mereka yang kaya raya tersebut, mereka yang senantiasa mengingatkan bahwa Allah ta’ala Sang Pemilik segala, apapun yang ada hanyalah amanah sementara. Serta mengingatkan akan contoh teladan kita, Rasulullah sholallohu ‘alaihi wa sallam yang mencontohkan kehidupan paling ideal dalam mencari perbekalan agar selamat di kampung akhirat.
“Barangsiapa yang menjadikan Akhirat sebagai harapannya, maka Allah akan memberikan kepuasan dalam hatinya, menghimpun segala impiannya, dan dunia pun akan mendatanginya dengan merunduk. Barang siapa yang menjadikan Dunia sebagai cita-citanya, maka Allah akan menjadikan kemiskinan di depan matanya, membuyarkan segala impiannya, dan dunia pun tidak akan mendatanginya melainkan apa yang telah ditentukan baginya.” (HR. Tirmidzi)
“Duhai Allah, Bimbinglah kami selalu, Letakkan dunia di tanganku, bukan di hatiku...”
Wallohu ‘alam bisshowab.
by : bidadari_Azzam

surat dari gaza


Untuk saudaraku di Indonesia
Saya tidak tahu, mengapa saya harus menulis dan mengirim surat ini untuk kalian di Indonesia,,??? namun , jika kalian tetap bertanya kepadaku, kenapa…? Mungkin satu-satunya jawaban yang saya miliki Adalah karena Negeri kalian berpenduduk muslim Terbanyak di punggung bumi ini,,,,bukan demikian saudaraku??? disaat saya menunaikan ibadah haji beberapa tahun silam, ketika pulang dari melempar jumrah Saya sempat berkenalan dengan salah seorang “aktivis da’wah” dari Jama’ah haji asal Indonesia, dia mengatakan kepadaku,”setiap tahun musim haji, ada sekitar 205 ribu jama’ah haji ber asal dari Indonesia datang ke Baitullah ini…!!!”. Wah,,,,sungguh jumlah angka yang sangat fantastis & membuat saya berdecak kagum, Lalu saya mengatakan kepadanya, “sauadaraku,,,,jika jumlah jama’ah Haji asal GAZA sejak tahun 1987 Sampai sekarang di gabung,,itu belum bisa menyamai jumlah jama’ah haji Dari negeri kalian dalam satu musim haji saja”. Padahal jarak tempat kami ke Baitullah lebih dekat di banding kalian yah… Wah….wah…pasti uang kalian sangat banyak yah, apalagi menurut sahabatku itu ada 5 % dari rombongan tersebut yang menunaikan ibadah haji untuk yang kedua kalinya,,,Subhanallah.
Wahai saudaraku di Indonesia
Pernah saya berkhayal dalam hati,,kenapa saya & kami yang ada di GAZA ini Tidak dilahirkan di negeri kalian saja. Wah….pasti sangat indah dan mengagumkan yah. Negeri kalian aman, kaya dan subur, setidaknya itu yang saya ketahui Tentang negeri kalian. Pasti para ibu-ibu disana amat mudah Menyusui bayi-bayinya, susu formula bayi pasti dengan mudah kalian dapatkan di toko-toko & para wanita hamil kalian mungkin dengan mudah bersalin di rumah sakit yang mereka inginkan. Ini…yang membuatku iri kepadamu saudaraku Tidak seperti di negeri kami ini….saudaraku, anak-anak bayi kami lahir di tenda-tenda pengungsian. Bahkan tidak jarang tentara Israel menahan mobil ambulance yang akan mengantarkan istri kami Melahirkan di rumah sakit yang lebih lengkap alatnya di daerah Rafah, Sehingga istri-istri kami terpaksa melahirkan diatas mobil,,,,yah diatas mobil saudaraku!! Susu formula bayi adalah barang yang langka di GAZA sejak kami di blokade 2 tahun lalu, Namun isteri kami tetap menyusui bayi-bayinya dan menyapihnya hingga dua tahun lamanya Walau, terkadang untuk memperlancar ASI mereka, isteri kami rela minum air rendaman gandum. Namun,,,mengapa di negeri kalian , katanya tidak sedikit kasus pembuangan bayi yang tidak jelas siapa ayah & ibunya , terkadang ditemukan mati di parit-parit, di selokan-selokan dan di tempat sampah,,,,itu yang kami dapat dari informasi televisi. Dan yang membuat saya terkejut dan merinding,,,,, ternyata negeri kalian adalah negeri yang tertinggi kasus Abortusnya untuk wilayah ASIA,,,,Astaghfirullah. Ada apa dengan kalian..??? Apakah karena di negeri kalian tidak ada konflik bersenjata seperti kami disini, sehingga orang bisa melakukan hal hina tersebut….!!!, sepertinya kalian belum menghargai arti sebuah nyawa bagi kami di sini. Memang hampir setiap hari di GAZA sejak penyerangan Israel, kami menyaksikan bayi-bayi kami mati, Namun, bukanlah diselokan-selokan ,,,,atau got-got apalagi ditempat sampah…saudaraku!!!, Mereka mati syahid,,,saudaraku… mati syahid karena serangan roket tentara Israel !!! Kami temukan mereka tak bernyawa lagi dipangkuan ibunya ,di bawah puing-puing bangunan rumah kami yang hancur oleh serangan roket tentara Zionis Israel, Saudaraku,,,,bagi kami nilai seorang bayi adalah Aset perjuangan perlawanan kami terhadap penjajah Yahudi Mereka adala mata rantai yang akan menyambung perjuangan kami memerdekakan Negeri ini Perlu kalian ketahui,,,sejak serangan Israel tanggal 27 desember kemarin Saudara-saudara kami yang syahid sampai 1400 orang, 600 diantaranya adalah anak-anak kami Namun,,,,sejak penyerangan itu pula sampai hari ini, kami menyambut lahirnya 3000 bayi baru Dijalur Gaza, dan Subhanallah kebanyakan mereka adalah anak laki-laki dan banyak yang kembar,,,Allahu Akbar!!!
Wahai saudaraku di Indonesia
Negeri kalian subur dan makmur, tanaman apa saja yang kalian tanam akan tumbuh dan berbuah, Namun kenapa di negeri kalian masih ada bayi yang kekurangan gizi ,menderita busung lapar,,,, Apa karena kalian sulit mencari rezki disana..? apa negeri kalian sedang di blokade juga..? Perlu kalian ketahui,,,saudaraku, tidak ada satupun bayi di Gaza yang menderita kekurangan gizi apalagi sampai mati kelaparan,,,walau sudah lama kami di blokade. Kalian terlalu manja…!? Saya adalah pegawai Tata usaha di kantor pemerintahan Hamas Sudah 7 bulan ini, gaji bulanan belum saya terima, tapi Allah SWT yang akan mencukupkan rezki untuk kami. Perlu kalian ketahui pula, bulan ini saja ada sekitar 300 pasang pemuda Baru saja melangsungkan pernikahan,,,yah,,,mereka menikah di sela-sela serangan agresi Israel, Mereka mengucapkan akad nikah,,,,diantara bunyi letupan bom dan peluru saudaraku. Dan Perdana menteri kami, yaitu ust Isma’il Haniya memberikan santunan awal pernikahan Bagi semua keluarga baru tersebut .
Wahai Saudaraku di Indonesia
Terkadang saya pun iri, seandainya saya bisa merasakan “pengajian” atau halaqoh pembinaan Di Negeri antum, seperti yang diceritakan teman saya tersebut,,,, Program pengajian kalian pasti bagus bukan, banyak kitab mungkin yang telah kalian baca, dan Buku-buku pasti kalian telah lahap,,,kalian pun sangat bersemangat bukan, itu karna kalian punya waktu Kami tidak memiliki waktu yang banyak disini wahai saudaraku… Satu jam,,,yah satu jam itu adalah waktu yang dipatok untuk kami disini untuk halaqoh Setelah itu kami harus terjun langsung ke lapanagn jihad, sesuai dengan tugas yang Telah diberikan kepada kami. Kami disini sangat menanti-nantikan hari halaqoh tersebut Walau Cuma satu jam saudaraku,,,, Tentu kalian lebih bersyukur, kalian lebih punya waktu untuk menegakkan rukun-rukun halaqoh, Seperti ta’aruf, tafahum dan takaful di sana. Hafalan antum pasti lebih banyak dari kami,,, Semua pegawai dan pejuang Hamas di sini wajib menghapal surat al anfaal sebagai “nyanyian perang” kami, saya menghapal di sela-sela waktu istirahat perang ,,, bagaimana Dengan kalian…? Akhir desember kemarin, saya menghadiri acara wisuda penamatan hafalan 30 juz anakku yang pertama, ia diantara 1000 anak yang tahun ini menghapal al qur’an, umurnya baru 10 tahun , Saya yakin anak-anak kalian jauh lebih cepat menghapal al quran ketimbang anak-anak kami disini, di Gaza tidak ada SDIT seperti di tempat kalian, yang menyebar seperti jamur sekarang. Mereka belajar di antara puing-puing reruntuhan gedung yang hancur, yang tyanahnya sudah Diratakan, diatasnya diberi beberapa helai daun pohon kurma,,,, yah ditempat itulah mereka belajar Saudaraku…., bunyi suara setoran hafalan al quran mereka bergemuruh diantara bunyi-bunyi senapan tentara Israel… Ayat-ayat Jihad paling cepat mereka hafal,,,karena memang didepan mereka “tafsirnya” langsung Mereka rasakan.
Wahai Saudaraku di Indonesia
Oh…iya, kami harus berterima kasih kepada kalian semua, melihat aksi solidaritas yang kalian perlihatkan kepada masyarakat dunia, kami menyaksikan demo-demo kalian disini. Subhanallah,,,,,kami sangat terhibur, karena kalian juga merasakan apa yang kami rasakan disini. Memang banyak masyarakat dunia yang menangisi kami disini , termasuk kalian di Indonesia Namun,,,bukan tangisan kalian yang kami butuhkan saudaraku Biarlah butiran air matamu adalah catatan bukti nanti di akhirat yang dicatat Allah sebagai Bukti ukhuwah kalian kepada kami. Doa-doa kalian dan dana kalian telah kami rasakan manfaatnya. Kami lah yang berterima kasih,,partai kami yaitu Hamas sejak berjuang melalui demokrasi Sejak tahun 2006, terinspirasi oleh kemenangan partai da’wah kalian di Indonesia, yah,,, temanku Itu adalah aktivis PKS, kalian lah yang mengajarkan kepada kami, karena kalian yang lebih dahulu Berjuang lewat pintu ini, kami baca semua tentang kalian. SUngguh kalianlah yang mengajarkan bagaimana mengelola partai yang baik, dekat dengan masyarakat, melayani mereka, mulai baksos sampai dengan DS, murni kami jiplak dari kalian semua. Dan hasilnya saudaraku…. Kami menang dengan angkan 67 % suara..Allahu Akbar!!! Tahun 2010 kami juga akan pemilu disini,,,kami tetap mengurus partai seperti yang kami belajar dari kalian, tetap membina para kader kami, dengan dengan masyarakat dan satu lagi kami juga tetap mengangkat senjata untuk mengusir tentara Israel dari bumi palestina. Saya dengar bulan April ini kalian akan pemilu, dan katanya targetnya 20 % saja Sebenarnya sebagai seorang “murid” kami malu, kenapa? Karena angka tersebut terlalu kecil untuk seorang “guru” seperti kalian. Kalian tidak sedang mengangkat senjata , seperti kami disini, kader kalian banyak,,,,, Apalagi yang kurang dari kalian. Saya Cuma bisa berdoa semoga kalian bisa memenangkan pemilu nanti,,,, Oh,,,iya hari semakin larut, sebentar lagi adalah giliran saya Untuk menjaga kantor, tugasku untuk menunggu jika ada telepon dan fax yang masuk Insya Allah, nanti saya ingin sambung dengan surat yang lain lagi Salam untuk semua pejuang-pejuang islam di Indonesia.
Akhhuka…..Abdullah ( Gaza City ..1430 H )

sumber : http://hafez.wordpress.com/2009/01/26/sepucuk-surat-dari-gaza/

Minggu, 17 April 2011

Gaza in War

sumber : youtube.com

DISCOURS DU PREMIER MINISTRE TURC ERDOGAN ! ISRAEL TSAHAL GAZA


sumber : youtube.com

pembunuhan massal oleh yahudi israel

Jin, Dajjal, dan segitiga Bermuda

Assalamu’alaikum……….
Berdasarkan catatan sejarah, berbagai informasi dan pengakuan dari para pelaku, memang benar secara fakta telah terjadi berapa peristiwa tragis di seputar kawasan Segitiga Bermuda, Samudra Atlantik. Juga banyak pengakuan dari pelaku yang menyatakan melihat benda terbang aneh berbentuk seperti piring (flying saucer) yang sampai saat ini populer disebut UFO (unidentified flying object). Penyebutan ini, secara tidak langsung merupakan pengakuan betapa sedikitnya ilmu manusia. Memang sampai saat ini obyek terbang tersebut belum bisa diidentifikasi atau bahkan sampai hari akhir kelak tidak akan benar-benar teridentifikasi, Allahu a’lam.
Berbagai argument, dugaan, penafsiran dan tanggapan terhadap peristiwa misterius tersebut masih terus santer disuarakan baik oleh para ilmuwan, pemuka agama bahkan orang awam ikut berkomentar. Ada yang mendasarkan argumen bahwa penyebab peristiwa misterius tersebut adalah murni gejala alam yang tidak ada kaitannya dengan “alam ghoib”. Ada juga yang mengatakan bahwa semua peristiwa tersebut ada kaitannya dengan aktivitas makhluk ghoib seperti adanya kerajaan setan, jin penguasa laut, aliens, misteri naga laut, makhluk laut Sargasso dan lain sebagainya.
Lalu bagaimana kita sebagai seorang muslim menyikapinya?
Pertama kita harus mengembalikan segala urusan hanya kepada Allah, bahwa segala sesuatu yang terjadi atau yang menimpa seorang hamba hanya atas izin dan kehendak Allah semata (QS At-Taghobun: 11).
Kedua, Allah swt., telah memberikan ijin kepada salah satu makhluknya, yaitu bangsa jin melakukan aktifitas untuk menakuti dan menggoda manusia.
Ketiga, peristiwa misterius tersebut adalah salah satu bentuk keghoiban bagi manusia, entah itu ghoib mutlak maupun ghoib relatif. Ghoib mutlak adalah segala keghoiban yang telah Allah kabarkan kepada manusia melalui kalamNYA, seperti Dzat Allah, Malaikat, Jin, Surga, Neraka dsb. Sedangkan ghoib relatif adalah segala bentuk keghoiban yang sebenarnya ilmiah hanya saja tidak bisa diketahui manusia karena keterbatasan ilmu dan kemampuannya. Menyikapi peristiwa ghoib tersebut, kita akui bahwa sedikit sekali ilmu kita tentang itu. Allah berfirman Tidaklah Aku berikan ilmu kepada kalian kecuali hanya sedikit sekali (Al-Israa:85).
Sekilas tentang Setan, Dajjal dan Ya’juj-Ma’juj
Mari sejenak kita cari informasi tentang misteri tersebut pada sumber informasi terpercaya milik kita, Al-Qur’an dan hadits. Al-Qur’an telah mengabarkan kepada kita tentang banyak keghoiban yang mesti kita imani secara absurd. Salah satunya tentang adanya jin, bala tentara, kerajaan, dan tabiatnya. Bangsa jin mempunyai alam sendiri yang tidak pernah bisa kita lihat, tetapi meraka bisa melihat kita. Bangsa jin diberi kekuatan yang melebihi kekuatan manusia. Bangsa jin memiliki kecepatan lari melebihi kecepatan cahaya, sehingga mereka sering pergi ke langit untuk mencuri-curi informasi dari karajaan langit. Mereka juga diberi kemampuan berubah-ubah bentuk, mereka mampu memperlihatkan diri pada manusia dalam sosok yang berbeda-beda tergantung seleranya. Rasulullah bersabda, Jin itu terdiri dari tiga golongan, pertama golongan jin yang suka terbang di udara, kedua golongan jin yang berbentuk ular dan anjing dan ketiga golongan jin yang selalu berpindah pindah. (HR Thabrani, Hakim dan Baihaqi)
Bangsa jin adalah makhluk Allah yang juga mengemban syari’at ketuhanan. Mereka juga layaknya manusia yang mempunyai kewajiban-kewajiban syari’at yang harus dilaksanakan dan kelak juga meraka akan dimintai pertanggungjawaban terhadap apa yang telah mereka lakukan. Bangsa jin ada yang beriman, ada yang fasik, munafiq juga ada yang kafir. Menurut pendapat yang masyhur, iblis dan setan adalah salah satu dari bangsa jin yang senantiasa menggoda manusia. Demikian halnya dajjal juga merupakan manifestasi dari sifat setan atau iblis yang kelak di akhir zaman akan ditampakkan oleh Allah dalam bentuk fisik. Dajjal disebutkan berulang-ulang dalam Hadits, sedangkan Ya’juj wa-Ma’juj bukan saja disebutkan dalam Hadits, melainkan pula dalam Al-Qur’an. Dan kemunculannya yang kedua kalinya ini dihubungkan dengan turunnya Al-Masih. Kata Dajjal berasal dari kata dajala, artinya, menutupi (sesuatu). Kamus Lisanul-’Arab mengemukakan beberapa pendapat mengapa disebut Dajjal. Menurut suatu pendapat, ia disebut Dajjal karena ia adalah pembohong yang menutupi kebenaran dengan kepalsuan. Pendapat lainnya mengatakan, karena ia menutupi bumi dengan bilangannya yang besar. Pendapat ketiga mengatakan, karena ia menutupi manusia dengan kekafiran. Keempat, karena ia tersebar dan menutupi seluruh muka bumi. Pendapat lain mengatakan, bahwa Dajjal itu bangsa yang menyebarkan barang dagangannya ke seluruh dunia, artinya, menutupi dunia dengan barang dagangannya. Ada juga pendapat yang mengatakan, bahwa ia dijuluki Dajjal karena mengatakan hal-hal yang bertentangan dengan hatinya, artinya, ia menutupi maksud yang sebenarnya dengan kata-kata palsu.Kata Ya’juj dan Ma juj berasal dari kata ajja atau ajij dalam wazan Yaf’ul; kata ajij artinya nyala api. Tetapi kata ajja berarti pula asra’a, maknanya berjalan cepat. Itulah makna yang tertera dalam kamus Lisanul-’Arab. Ya’juj wa-Ma’juj dapat pula diibaratkan sebagai api menyala dan air bergelombang, karena hebatnya gerakan.
Dalam surat Al-Kahfi, segera setelah menerangkan pertempuran satu sama lain antara Ya’juj wa-Ma’juj pada ayat 99, ayat 102 menerangkan persoalan Dajjal. “Apakah orang-orang kafir mengira bahwa mereka dapat mengambil hamba-hamba-Ku sebagai pelindung di luar Aku?”. Ini menunjukkan bahwa Al-Qur’an mempersamakan Dajjal dengan Ya’juj wa-Ma’juj. Mereka diberi nama yang berlainan karena mempunyai dua fungsi yang berlainan.
Adakah kaitan antara Segitiga Bermuda dengan Kerajaan Setan dan munculnya Dajjal?
Mungkin saja hal itu bisa terjadi karena telah kita pahami bahwa setan mempunyai kekuatan melebihi kekuatan manusia. Mereka juga bisa bergerak secepat cahaya. Sangat masuk akal jika mereka mempunyai kerajaan sebagai tempat persinggahan di manapun mereka kehendaki. Mungkin saja mereka memilih kawasan segitiga Bermuda sebagai tempat karena kita tahu bahwa di kawasan tersebut terdapat pertemuan antara dua arus, yaitu arus panas dari Afrika dan arus dingin dari Amerika Utara akibat intensitas penyinaran matahari yang berbeda. Dan tempat seperti inilah yang paling disukai oleh setan. Peristiwa-peristiwa misterius di kawasan tersebut mungkin disebabkan karena adanya pusaran air yang dahsyat di pertemuan dua arus tersebut, juga karena kerajaan setan yang mungkin tersembungi di situ. Allahu A’lamKemungkinan tersebut didukung oleh tulisan seorang ulama mesir bernama Syaikh Muhamad isa Daud pada buku berjudul “Dajjal akan muncul dari Kerajaan Jin di Segitiga Bermuda”. Di dalam sinopsin buku tersebut dibahas bahwa kelak menjelang hari akhir Dajjal akan muncul dari kawasan Segitiga Bermuda. (maap saya juga belum baca)
Jika ada pertanyaan, memang jin bisa membunuh atau merusak? Jawabnya bisa, sebagaimana kasus yang pernah menimpa Nabi Ayyub a.s, di mana semua ternak dan kebunnya dimusnahkan oleh jin, tidak hanya itu bahkan semua anaknya mati olehnya dan nabi ayyub sendiri menderita penyakit kulit akibat ulah jin tersebut. Tapi perlu dicacat, semua itu hanyalah atas ijin Allah SWT. Jika Allah tidak menghendaki, niscaya sampai kapanpun jin tidak bisa berbuat apa-apa. Lalu apa motivasi jin berbuat semua itu? Ada banyak motivasi, boleh jadi hanya iseng, ingin menghebohkan dunia, ingin menakuti manusia, menguji manusia, juga ingin menjerumuskan manusia.
Kaitan antara UFO dengan Jin/Setan
Rasulullah menjelaskan bahwa ada golongan jin yang suka terbng di udara. Mereka bisa terbang dengan kecepatan yang cukup tinggi, melebihi kecepatan cahaya. Dalam al-Qur’an Surat Al Jinn, disebutkan bahwa jin suka terbang ke langit untuk mencuri informasi rahasia dari kerajaan langit, tetapi kebanyakan dari mereka tidak bisa mendapatkan informasi tersebut karena selalu dilempari panah-panah api. Dan sesungguhnya kami telah mencoba mengetahui (rahasia) langit, maka kami mendapatinya penuh dengan penjagaan yang kuat dan panah-panah api, (QS Jin: 8).
Dengan informasi tersebut kita bisa mengatakan kemungkinan besar misteri UFO yang selama ini populer adalah aktifitas jin, karena jin memang bisa berubah-ubah bentuk sesuai keinginan mereka. Apabila kondisi zaman semakin maju yang didukung oleh kecanggihan teknologi, maka jin/setan pun akan mengikuti tren kemajuan tersebut, sehingga mereka boleh jadi juga akan merubah bentuk mereka menjadi objek teknologi tinggi sperti piring terbang tersebut .
di akhir jaman, dajjal bakal perang lho sama imam mahdi(nabi isa as)
di keningnya dajjal tu ada tulisan KAFIR..

sumber : http://krmalfikr.wordpress.com/2010/08/08/jin-dajjal-dan-segitiga-bermuda/

Sejarah Perjuangan Palestina

Sejarah intifadhah
Tanggal 9 Desember 1987 menjadi hari yang tak terlupakan di bumi Palestina. Hari itu, meletuslah sebuah perang perlawanan terhadap Zionis Israel. Semua yang ada di Palestina merapatkan barisan, menjadi satu shaff, tua muda, laki-laki dan sebagian perempuan. Media menyebut waktu itu sebagai “Pertempuran terdahsyat sejak proklamasi negara Zionis Israel tahun 1948.”
Intifadhah sendiri dalam bahasa Arab berarti “bangun mendadak dari tidur atau dari keadaan tak sadar”. Hebatnya, pada Intifadhah yang pertama kali meletus, Palestina berperang tanpa persenjataan dan tanpa dibantu negara-negara Arab tetangganya.
Satu-satunya senjata yang kemudian menjadi legenda dan terkenal bahkan sampai kini, juga dijadikan sebagai salah satu ikon perlawanan Palestina terhadap penjajah Yahudi, adalah batu. Tidak heran jika anak-anak Palestina kemudian selama bertahun-tahun sampai kini dikenal dengan sebutan “Children of Stone” atau anak-anak batu.
Sehari sebelum meletus Intifadhah pertama, sebuah truk militer Israel masuk ke wilayah pengungsi Palestina di Jabalya, di Gaza. Seperti layaknya semua hal yang berbau Israel, truk ini masuk tanpa tujuan yang jelas, kecuali menyerang orang Palestina. Empat orang terbunuh. Bersamaan dengan itu, Yahudi pun bersikeras merebut Masjidil Aqsa atau Yerusalem Timur.
Karena kebiadaban Israel yang sudah mengakumulasi, semua orang Palestina berdiri saat itu. Ada momen yang membuat mereka harus segera menyelesaikan urusannya dengan Israel yang tak punya rasa kemanusiaan. Pada 9 Desember, pagi yang sepi dan dingin, kemudian berubah menjadi teriakan takbir di seantero Palestina.
Di Gaza, Israel memperparah keadaan, karena di tanggal 18 Desember, serdadu-serdadunya membunuh 2 orang dan melukai 20 orang Muslim yang baru selesai shalat Jumat. Para serdadu itu kemudian melanjutkan keganasannya dengan menyerbu Rumah Sakit Syifa, memukuli para doktor dan perawat dan menyeret orang-orang Palestina yang dirawat karena terluka dalam insiden shalat Jumat. Beberapa stasiun televisi menyiarkan gambar tetnara Israel bersenjata berat memukuli dan membunuhi warga Palestina. Dunia internasional mengecam tindakan kejam Israel, namun tidak ada yang berbuat kongkret dalam menyikapi negara Zionis itu.
19 Januari 1988 Menhan Rabin mengumumkan kebijakan baru yang dinamai “Tulang-tulang Patah”. Yitzhak Shamir, perdana menteri Israel waktu itu, menyatakan, “Tugas kita sekarang adalah untuk membangun lagi dinding ketakutan antara orang-orang Palestina dan militer Israel.”
Dalam waktu tiga hari sesudah pengumuman itu, 197 warga Palestina dirawat di beberapa rumah sakit karena mengalami patah tulang yang parah. Kelompok-kelompok HAM Palestina melaporkan, sejak dimulainya Intifadhah sampai akhir tahun 1993, para serdadu Israel dan pemukim Yahudi telah membunuh rakyat Palestina sebanyak 1.283 orang. Diperkirakan 130.472 mengalami luka-luka, 481 orang diusir, 22.088 dipenjara tanpa pengadilan, 2.533 rumah dihancurkan atau diambil alih, serta 184,257 batang pohon di kebun-kebun rakyat Palestina ditebang oleh serdadu Israel.
Intifadhah Pertama dianggap selesai pada 13 September 1993, ketika Perjanjian Oslo ditandantangani dalam sebuah upacara meriah di pekarangan selatan Gedung Putih. PM Israel Yitzhak Rabin dan Ketua PLO (Palestine Liberation Organisation) Yasser Arafat bersalaman disaksikan Presiden AS Bill Clinton.
Belum genap tiga tahun, Perjanjian itu sudah dianggap mati, ditandai kebijakan agresif perdana menteri Israel yang waktu itu terpilih, Benyamin Netanyahu. Ketika Perdana Menteri Ariel Sharon, menginjakkan kaki ke Masjidil Aqsa tahun 2000, dunia menyaksikan Intifadhah Kedua meletus.
Bukan Hanya Persoalan Palestina
Sesungguhnya, apa yang terjadi di Palestina sekarang bukan hanya persoalan bangsa Palestina belaka. Jika berhubungan dengan Islam, maka jelas umat sudah seharusnya memperhatikan apa yang ada di sana. Al-Quds adalah rumah bagi Masjid Al-Aqsa, kiblat pertama kaum Muslimin dan bangunan paling suci ketiga setelah Ka’bah di Makkah dan Mesjid Nabi Muhammad di Madinah, Arab Saudi. Maknanya telah diperkuat oleh kejadian Al Isra’a dan Al Mi’raj.
Jika lebih luas lagi, jika menyangkut isyu HAM, maka dunia internasional sudah seharusnya melihat dengan mata bersih: bahwa penjajahan di atas dunia ini masih berlaku, yaitu Israel terhadap Palestina. Bukti apa lagi yang kurang? Sekarang, Palestina hanya tinggal mempunyai semangat dan batu untuk melawan Israel.
Lantas, sekarang apakah Intifadhah ketiga akan segera hidup? Rakyat Palestina sudah terlalu lama menderita dalam penjajahan, sementara dunia Islam dan negara-negara Arab bungkam seribu bahasa

sumber : http://krmalfikr.wordpress.com/2010/08/12/sejarah-perjuangan-palestina/

Direktur Interpol Palestina bermarkas di Gaza: “Ingin Aman, Polisi Harus Berpegang kepada Syariat Allah”

Lembaga kepolisian sering menjadi tolok ukur beradab tidaknya sebuah masyarakat. Jika polisi bekerja profesional melayani keamanan dan ketertiban masyarakat, maka dianggap majulah masyarakat itu. Sebaliknya, korupnya kepolisian dianggap sebagai cermin rusaknya masyarakat secara keseluruhan.
Sebagaimana diketahui, sejak 3 tahun silam, Gaza, salah satu wilayah di bumi Palestina, diembargo baik secara ekonomi, politik, dan militer, oleh Zionis Israel dan Amerika Serikat. Ini karena kawasan ini sepenuhnya berada di bawah pemerintahan para pejuang Palestina yang asli. Serdadu Israel dan Amerika Serikat berkali-kali gagal menguasai daerah ini.
Tapi siapa nyana, di tengah himpitan ekonomi dan politik seperti itu, lembaga polisinya tetap bekerja profesional. Bahkan lebih dari itu, tingkat kriminalitas yang berarti di kawasan seluas kira-kira 600 km persegi itu menurun drastis sampai hampir nol.
Dua wartawan Majalah Suara Hidayatullah, Muhammad ‘Isa dan Khadijah Hawari, ditakdirkan Allah Subhanahu wa ta’ala (SWT) untuk bertemu dan memawancari Brigjen (Polisi) Maher Ar-Ramly alias Abu Bilal, Direktur Interpol Palestina yang bermarkas di kota Gaza.
Wawancara dilakukan di salah satu ibukota negara Timur Tengah yang disinggahinya sepulangnya dari mengikuti muktamar interpol negara-negara Arab di Dubai, Uni Emirat Arab.
Abu Bilal membawa missi penting dari kepolisian Gaza, yakni menjalin kerja sama, terutama di bidang pendidikan kepolisian, dengan Sudan, Suriah, Yaman, Iran, dan Uni Emirat Arab.
Selain menjabat Direktur International Police (Interpol) Palestina, Maher Ar-Ramli juga menjabat Asisten Menteri Dalam Negeri pemerintahan Palestina yang sah dan berkedudukan di Gaza. Saat berbincang dengan Majalah Suara Hidayatullah, Maher ditemani Mahmud Muhammad Salah, Kepala Pusat Pendidikan dan Latihan Kepolisian Gaza, Sami Noufal, Kepala Penjara Kepolisian Gaza.
Mari simak wawancara kami dengan perwira polisi profesional berusia 48 tahun yang dulunya menjadi mujahid di Brigade Izzuddin Al-Qassam ini.
Berapa gaji seorang perwira tinggi polisi setingkat Anda di Gaza yang sedang diembargo?
Saat ini gaji saya setiap bulan kira-kira US$ 1.600 (atau kira-kira sebesar Rp 10 juta). Namun, Anda perlu mengetahui, sejak Gaza diembargo 3 tahun yang lalu, seluruh pegawai pemerintahan Palestina yang sah di bawah Perdana Menteri Ismail Haniyah taat kepada ketetapan bahwa rata-rata antara 5 sampai 15 dolar AS gaji dipotong setiap bulan untuk dikumpulkan oleh pemerintah dan dipakai membantu rakyat Gaza yang lebih miskin.
Selain itu setiap bulan Ramadhan gaji pegawai negeri dan pejabat pemerintah seperti kami dipotong antara 30 sampai 50 persen untuk fuqara dan kaum miskin.
Bagaimana hubungan antara kepolisian Gaza dengan Otorita Palestina yang berkedudukan di Ramallah?
Mereka yang loyal kepada Ramallah tapi tetap tinggal di Gaza, kebanyakan tidak bekerja, duduk-duduk saja di rumah, tapi tetap mendapat gaji.
Sebaliknya, mereka yang loyal kepada pemerintah yang sah di Gaza, bekerja keras dan tidak mendapat kiriman gaji dari Ramallah. Maka pemerintah Perdana Menteri Ismail Haniyah terus berjuang agar mesin pemerintahan yang sah tetap bergerak dengan memastikan para pegawainya menerima gaji, meskipun tidak sebanyak yang seharusnya.
Dalam muktamar yang Anda ikuti di Dubai, apakah ada delegasi dari Otorita Palestina?
Hanya perorangan yang datang, bukan kesatuan kepolisian resmi. Soalnya, undangan muktamar ini ditujukan kepada Interpol Palestina, yang sejak zaman Yaser Arafat memimpin sudah berkedudukan di Gaza, bukan di Ramallah.
Di muktamar itu tidak dibicarakan soal-soal politik. Tidak dibicarakan pemerintah mana yang diakui dan sejenisnya. Pembicaraan hanya fokus pada pengembangan kinerja kepolisian –khususnya Interpol— di berbagai negara yang hadir.
Bagaimana kepolisian Gaza membangun dirinya kembali sesudah serangan Israel tahun lalu?
Kekuatan keamanan dalam negeri saat ini berjumlah 13 ribu orang. Dari jumlah itu, 4 ribu di antaranya adalah petugas polisi. Saat ini, sesudah serangan Israel tahun lalu, kami sudah pulih sepenuhnya.
Kepala Kepolisian kami bernama Taufiq Jaber sudah syahid. Begitu juga Kepala Keamanan Dalam Negeri kami bernama Muhammad Al-Ja’bari. Bahkan Menteri Dalam Negeri kami, Sayyid Siyyam, juga syahid bersama 350 orang anggota kepolisian kami.
Apa masalah sosial yang paling banyak ditangani polisi di Gaza?
Tidak ada masalah kriminal yang berarti. Secara umum yang paling terasa mempengaruhi kehidupan masyarakat Gaza adalah blokade ekonomi yang menyebabkan kurangnya jumlah dan jenis makanan, minuman, dan obat-obatan yang bisa masuk.
Sebelum embargo, ada sekitar 4 ribu jenis bahan pokok terutama makanan yang bisa masuk. Sekarang yang dibolehkan masuk hanya 41 jenis.
Menurut teori ilmu sosial, di wilayah yang tingkat kemiskinannya meningkat cepat, jenis dan tingkat kriminalitas juga akan meningkat. Apakah ini juga terjadi di Gaza?
Alhamdulillah, tekanan hidup yang menyerang fisik ini justru membangun rakyat Gaza jadi kuat dan mandiri.
Lebih dari itu, karena pemerintah Gaza adalah pemerintah Muslim yang menjalankan keislamannya, rakyat pelan-pelan merasakan bahwa Allah-lah ar-Razaq, Yang Maha Memberi Rezeki.
Sikap qanaah dan shabr tumbuh dan menyebar cepat di kalangan rakyat. Di beberapa negara barat, kantong-kantong Muslimnya yang didiami warga berekonomi menengah ke bawah mengalami masalah kriminalitas. Kemungkinan besar ini terjadi karena, baik pemimpin maupun rakyat Muslimnya, sama-sama tidak semakin dekat ke Islam.
Di Gaza, Islam menumbuhkan persaudaraan positif yang kuat. Rakyat berjihad untuk saling membantu saudaranya yang sedang kesusahan, meskipun dirinya sendiri menghadapi masalah juga.
Baru-baru ini ada berita tentang ditemukannya pabrik minuman keras (khamr) di Gaza. Bagaimana ceritanya?
Itu berita tidak penting yang berusaha dibesar-besarkan oleh agen berita Barat. Gaza sudah dibersihkan dari khamr karena minuman yang memabukkan itu disebut oleh Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasallam (SAW) sebagai biangnya kerjahatan.
Sedangkan narkoba masuk ke Gaza dari Mesir dan Israel. Rupanya mereka sengaja ingin melemahkan generasi muda Gaza. Namun, selalu bisa kami gagalkan.
Perkembangan kasus narkoba di Gaza juga sangat kecil. Dalam setahun kami hanya menangkap rata-rata 20 orang yang terkait kasus penyelundupan, pengedaran, dan penggunaan narkoba. Tetapi di antara mereka tidak ada yang ditemukan kecanduan. Jadi, statistiknya tidak tumbuh.
Ada juga satu atau dua pembunuhan akibat perkelahian. Misalnya, karena ada anggota keluarga yang berzina, lalu dibunuh. Ada juga pencurian emas dan barang-barang berharga, biasanya dilakukan oleh remaja.
Secara umum, Gaza yang sekarang lebih aman dari Gaza sebelum diembargo. Semakin banyak perempuan yang berhijab, menutup aurat sesuai tuntunan Islam, meskipun tidak ada undang-undang yang secara eksplisit mewajibkan hijab. Hampir tidak ada perempuan keluar rumah dengan rambut terlihat.
Jadi secara umum apa yang dikerjakan 4 ribu orang polisi di Gaza?
Mereka bekerja mengatur lalu-lintas, mencegah dan memberantas narkoba, melakukan berbagai investigasi, patroli keamanan di rumah-rumah sakit, sekolah-sekolah, dan lain-lain.
Suasananya sangat aman, alhamdulillah. Hampir tidak ada tindakan kriminal yang berarti. Sedangkan ketika Gaza belum diembargo dan berada di bawah kekuasaan Fatah, setiap dua malam selalu terjadi pemerkosaan, pembunuhan, dan perampokan. Ini merupakan berkah dari jihad, karena tumpahnya darah para syuhada dan pertolongan dari Allah SWT.
Mengapa di masa pemerintahan Fatah, Gaza bisa tidak aman?
Sebab penguasa Fatah merupakan gabungan dari kelompok-kelompok yang selalu ingin memperbesar wilayah kekuasaannya masing-masing. Termasuk juga yang melindungi kelompok-kelompok kejahatan.
Selain itu, pada tahun 2001, sesudah Intifadhah kedua, mereka secara sengaja menciptakan berbagai kerusuhan, setelah melihat Hamas yang semakin kuat. Mereka ingin menjelekkan citra Hamas.
Ketika tahun 2006 Hamas berhasil menguasai semua lini kekuatan di Gaza, gang-gang penjahat ikut pindah bersama para pembajak Fatah ke Tepi Barat. Sedangkan orang-orang Fatah yang masih secara murni ingin memenangkan perjuangan Palestina tinggal di Gaza dan bergabung dengan Hamas.
Bagaimana jihad bisa mengokohkan keamanan di Gaza?
Perang menyatukan jiwa dan semangat rakyat. Setiap kali ada keluarga yang kehilangan anggotanya karena syahid di jalan jihad, setiap warga saling mengetahui. Keadaan ini menumbuhkan kesadaran bahwa perang ini bukan cuma perangnya Hamas, tetapi perang yang diperjuangkan oleh seluruh rakyat.
Apakah polisi di bawah pemerintahan Hamas juga dilibatkan dalam gerakan dakwah?
Ya, tentu saja. Para pejabat pemerintahan adalah mereka yang sudah lama terlibat dalam dakwah dan jihad. Selain itu, jika dakwah berhasil, manfaatnya bisa langsung kita rasakan terhadap ketertiban dan keamanan masyarakat.
Warga yang memiliki rasa takut yang besar kepada Allah SWT, tidak akan melakukan kejahatan yang menyusahkan orang lain maupun dirinya sendiri.
Selain program-program yang bekerja sama dengan masjid-masjid, kami juga membuat program di channel televisi dan radio Al-Aqsa, Al-Quds, Al-Bayan, Al-Ayyam, Ar-Risalah, dan Filistin.
Juga ada imbauan pemerintah yang secara khusus mengatur agar pesta-pesta pernikahan tidak dilakukan terlalu lama untuk menghindari berkumpulnya orang-orang yang tidak dikenal dan berniat tidak baik.
Tidak ada pengharaman rokok, namun saat ini jumlah perokok semakin menurun. Menurut penelitian terakhir, jumlah orang dewasa perokok kurang dari 5 persen.
Rokok biasanya masuk ke Gaza melalui terowongan-terowongan milik para pedagang. Jadi selain terowongan-terowongan yang jumlahnya ribuan itu memberi manfaat sebagai terobosan terhadap embargo, tapi juga masuk barang-barang haram. Namun, biasanya, untuk narkoba jenis ganja dan marijuana, bisa segera diketahui masuknya. Polisi langsung menangkap pelakunya.
Sebenarnya, embargo ini juga merugikan Israel, karena sebelum embargo, transaksi yang terjadi antara Gaza dan Israel bisa menguntungkan mereka sampai 2 juta dolar AS setiap tahunnya.
Bagaimana jika polisi Indonesia mau belajar ke Gaza agar bisa mengurangi tingkat kejahatan dengan cara menyebarluaskan pesan-pesan Jihad?
Ahlan wa Sahlan. Silakan datang, kalau bisa dilakukan akan menjadi suatu kehormatan bagi kami.
Nomor satu polisi harus berpegang kepada syariat Allah SWT. Caranya dengan memperbaiki dirinya dan jajarannya agar menjadi Muslim yang lebih baik dulu.
Letakkan orang yang benar di posisi yang benar. Maksudnya, jangan beri jabatan kepada orang yang suka melakukan perbuatan haram, atau melanggar kewajiban. Misalnya meninggalkan shalat dan tidak membayar zakat.
Baru kemudian bekerja sama dengan para imam masjid untuk menjelaskan kepada masyarakat, mana yang halal, mana yang haram.
Di Indonesia, tidak mudah bagi orang yang berjabatan tinggi untuk istiqamah dengan Islamnya di tempat kerja. Apa saran Anda?
Seluruh jajaran pemimpin Hamas bekerja bersama. Misalnya di bulan Ramadhan, separuh dari gaji mereka dipotong untuk kaum yang lemah ekonominya. Di semua departemen hal ini diberlakukan. Yang bertanggung jawab untuk melaksanakan ini adalah departemen waqaf.
Selain itu, kami di Gaza membudayakan al-Qur`an di seluruh rumah agar menjadi bagian yang paling penting. Setiap tahun pemerintahan Hamas di Gaza mendorong pendidikan al-Qur`an. Sampai saat ini setiap tahun kami telah menghasilkan 10 ribu hafizh al-Qur`an.
Tradisi hidup dengan al-Qur`an ini pertama kali harus dimulai dari para pejabat pemerintahannya dulu. Termasuk pejabat kepolisian.
Anda sedang berkeliling ke negara-negara tetangga Palestina, apa bantuan yang Anda dapatkan untuk Gaza?
Tidak secara keuangan tetapi dalam bentuk lain. Kami memerlukan banyak sekali alat penyidikan canggih, di antaranya alat untuk mengecek DNA yang sangat mahal.
Ngomong-ngomong, sebagai Direktur Interpol apakah Anda sudah memperkarakan kejahatan kemanusiaan Ehud Olmert dan kawan-kawan karena menyerang Gaza tahun lalu?
Sudah kami siapkan. Tetapi sebagai Anda ketahui, interpol kan terkait dengan organisasi internasional yang juga dikuasai oleh negara-negara yang ikut mendukung penjajahan Israel atas Palestina. Jadi, ya, mungkin kita lebih baik menggunakan cara lain.
Kalau rendahnya tingkat kejahatan dikarenakan adanya jihad, berarti sebaiknya perang harus terus dipertahankan agar jihad berjalan terus dan angka kriminalitas rendah terus.
Insya Allah tidak akan seperti itu, karena sesudah kami merdeka nanti semangat jihad yang suci akan terus menyebar dan menurun ke generasi berikutnya. Karena adanya jihad sudah dijamin oleh Allah SWT akan berlangsung sampai Hari Kiamat. Karena orang-orang seperti pemimpin Zionis Israel akan selalu ada sampai Hari Kiamat.
Tak Pernah Mau Kompromi
Maher Ar-Ramly, atau biasa disapa Abu Bilal, menyelesaikan pendidikan kesarjanaannya di Fakultas Administrasi dan Ekonomi Pemerintahan di Universitas Mosul, Iraq, pada tahun 1985. Empat tahun kemudian, tepatnya dua tahun sesudah pecahnya Intifadhah pertama, Abu Bilal muda ditangkap dan dipenjara oleh Zionis Israel.
Penangkapan itu dianggapnya sebagai berkah. Sebab, sejak hari pertama ia ditangkap, ia telah dijebloskan ke dalam penjara bersama ‘alim-pejuang Palestina nomor wahid, Syeikh Ahmad Yassin.
Selama 3 tahun dia belajar dan terlibat berbagai pertemuan penting di dalam penjara, yang justru memperkuat gerak perjuangan kemerdekaan Masjidil Aqsa dan Palestina.
Sekeluarnya dari penjara, Abu Bilal melanjutkan pendidikannya di tingkat magister untuk administrasi pemerintahan di Universitas Umm Durman, Sudan. Ia berhasil menyelesaikan kuliahnya pada tahun 1994.
Rupanya, sudah takdir Allah Subhanahu wa Ta’ala, Abu Bilal harus akrab dengan penjara. Tak lama setelah lulus dari Sudan, tahun 1996, ia kembali ditangkap dan dipenjara. Namun bedanya, jika dulu ia ditangkap oleh tentara Israel, kini ia ditangkap oleh saudaranya sendiri sesama Palestina, yaitu polisi pemerintahan Otoritas Palestina yang waktu itu masih dipimpin Yasser Arafat.
Untunglah ia tak lama mendekam dalam penjara. Pada tahun 1997, sekeluarnya dari penjara, ia memutuskan untuk bergabung dengan kepolisian Palestina yang masih di bawah pemerintah Fatah. Ia merasa bisa bekerja lebih baik dari pada polisi korup yang dikelola pemerintah boneka Palestina saat itu.
Sejak itu, karirnya di kepolisian terus menanjak. Namun, suasana hatinya terus bergejolak ingin memberontak, sama seperti suasana negerinya yang terus terjajah. Maklum, dalam banyak kesempatan, Abu Bilal dipaksa memilih antara berpihak kepada perjuangan rakyat Palestina yang asli, atau menurut kepada perintah atasan yang korup dan menjadi antek Zionis Israel.
Terang saja itu bukan pilihan buat Abu Bilal. Sebab, sejak awal sikapnya sudah tidak mau berkompromi dengan penjajah Zionis Israel. Akibatnya, berbagai teror ia terima.
Pada tahun 2004, rumah kediamannya dibom dua kali dalam setahun. Di tahun 2006 namanya masuk dalam daftar pejuang Palestina yang paling dicari oleh Zionis Israel.
Tak heran juga, sasaran pertama serangan biadab Israel ke Gaza tahun lalu adalah markas besar kepolisian Palestina di Gaza. Masih segar di ingatan kita bagaimana ratusan anggota polisi bergelimpangan sesudah diberondong jet-jet tempur Israel.
“Waktu itu kami memang sedang apel pagi,” kata Maher. Dan, ratusan petugas kepolisian syahid saat itu juga. *Muhammad ’Isa/Suara Hidayatullah JANUARI 2010


sumber :  http://majalah.hidayatullah.com/?p=767